Prinsip-prinsip Thibbun Nabawi – Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk hidup seimbang antara kebutuhan dunia dan akhirat.
Salah satu aspek yang penting untuk dijaga adalah kesehatan, baik fisik maupun mental.
Dalam Islam, kesehatan merupakan salah satu nikmat dari Allah SWT yang harus dijaga dan dirawat dengan baik.
Oleh karena itu, Islam juga memiliki prinsip kesehatan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang disebut Thibbun Nabawi.
Thibbun Nabawi berasal dari kata Thibb yang artinya obat atau pengobatan.
Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya, juga memberikan teladan bagaimana menjaga kesehatan dan pengobatan yang sesuai dengan syariat Islam.
Berikut adalah prinsip Thibbun Nabawi yang harus diikuti dalam merawat pasien.
Prinsip-prinsip Thibbun Nabawi
1. Keyakinan bahwa Allah-lah yang menyembuhkan
Prinsip pertama adalah keyakinan bahwa Allahlah yang menyembuhkan.
Dalam Islam, kita diajarkan untuk mengandalkan Allah sepenuhnya dalam segala hal, termasuk dalam pengobatan.
Oleh karena itu, merawat pasien harus dilakukan dengan kebaikan dan sesuai dengan syariat Islam.
Dalam hal ini, seorang herbalis/dokter dan pasien harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah lah yang menyembuhkan, sedangkan herbalis/dokter dan pasien hanyalah penyebab atau perantara yang hakikatnya penyembuhan datangnya dari Allah.
2. Menggunakan obat halal dan thoyyib
Prinsip kedua adalah menggunakan obat yang halal dan thoyyib.
Dalam Islam ditekankan halal dan haram, termasuk dalam hal pengobatan.
Seorang herbalis/dokter harus memastikan bahwa obat yang diberikan kepada pasien halal dan thoyyib, artinya tidak mengandung bahan yang haram atau terkontaminasi bahan yang haram seperti babi atau alkohol.
3. Tidak membawa kerugian (bahaya)
Prinsip ketiga adalah tidak membawa kerugian atau bahaya.
Pengobatan yang diberikan harus aman bagi pasien dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Herbalis/dokter harus memastikan bahwa dosis obat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dan tidak melebihi batas yang dianjurkan.
4. Tidak merusak tubuh
Prinsip keempat adalah pengobatan ini tidak melukai atau merusak tubuh, kecuali dalam keadaan sangat darurat dan tidak ada pengobatan lain pada saat itu.
Pengobatan harus bersifat kuratif dan tidak menimbulkan kerusakan pada tubuh pasien.
Seorang herbalis/dokter harus memastikan bahwa pengobatan yang diberikan tidak merusak tubuh pasien dalam jangka panjang.
5. Tidak berbau takhayul, khurafat, dan bid’ah
Prinsip kelima adalah tidak berbau tahayul, tahayul, dan bid’ah.
Dalam dunia pengobatan, herbalis/dokter harus menghindari praktik-praktik mistis, takhayul, atau bertentangan dengan akal sehat dan syariat Islam.
Praktik-praktik seperti pengobatan dengan mantra, pengobatan dengan mengandalkan benda bertuah, atau pengobatan dengan cara-cara yang tidak wajar harus dihindari karena tidak memiliki dasar yang kuat dalam hukum Islam.
6. Pencegahan
Prinsip keenam adalah preventif.
Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Oleh karena itu, herbalis/dokter harus mendorong pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat dan mencegah timbulnya penyakit sejak dini.
Misalnya dengan berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, serta menghindari faktor risiko penyakit seperti merokok dan minuman keras.
7. Mencari yang lebih baik
Prinsip ketujuh adalah mencari yang lebih baik, berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan ilmu kedokteran.
Seorang herbalis/dokter harus selalu mencari informasi terbaru tentang pengobatan dan memperbaharui pengetahuannya agar dapat memberikan pengobatan yang lebih baik dan efektif kepada pasien.
Dokter juga harus memastikan bahwa pengobatan yang diberikan berdasarkan prinsip Islam dan prinsip Thibbun Nabawi.
8. Mengambil penyebab melalui usaha dan kepercayaan
Prinsip kedelapan adalah mengambil sebab melalui ikhtiar (usaha) dan kepercayaan (pasrah), serta mencari yang terbaik.
Seorang herbalis/dokter harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pengobatan yang terbaik kepada pasiennya, namun tetap berserah diri kepada Allah SWT sebagai pemilik segala kehidupan.
Selain itu, herbalis/dokter harus selalu mengusahakan yang terbaik bagi pasien, baik dalam hal pengobatan maupun pelayanan.
Baca juga : Hakikat Thibbun Nabawi: Metode Pengobatan Sesuai Sunnah Nabi
Dalam asas Thibbun Nabawi terdapat asas yang mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan dan pengobatan yang sesuai dengan syariat Islam.
Seorang herbalis/dokter harus memperhatikan prinsip-prinsip tersebut dalam merawat pasien dan memberikan pengobatan sesuai dengan prinsip Islam dan ilmu kedokteran.
Dengan menerapkan prinsip Thibbun Nabawi diharapkan pasien dapat sembuh dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.
Oleh karena itu, setiap herbalis/dokter wajib mempelajari dan menerapkan prinsip Thibbun Nabawi dalam praktik pengobatannya.